Song

Rabu, 25 Februari 2015

Lu udah siap menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asen) 2015?

Ok saat ini gw pengen ngebahas mengenai MEA, pertama-tama mungkin banyak yang nanya MEA itu apa sih? pentingnya apa? apa perlu persiapan untuk menghadapinya?. MEA adalah singkatan dari Masyarakat Ekonomi ASEAN, gw yakin yang punya tv dirumah udah pada tau soalnya kan sering tuh iklannya muncul di tv... hal yang penting  yang akan gw bahas disini adalah bagaimana persiapan SDM di Indonesia untuk bersaing dengan pekerja-pekerja di kawasan ASEAN lainnya..

Jadi klo lu kagak siap untuk menghadapi MEA bisa dibilang lu bakalan jadi budak2 dari negara ASEAN lainnya, mau? Lu mau punya bos orang Malaysia atau Brunei trus mereka seenaknya nyuruh2 lu?  klo kagak mau ya lu harus punya sesuatu yang bisa diandalkan untuk bersaing dengan pekerja2 dari negara lain, contohnya gini: Orang Malaysia,Singapore dan Filipina dalam menghadapi MEA udah punya satu keunggulan dibanding Indonesia yaitu dalam hal penguasaan Bahasa Inggrisnya, mereka sudah terbiasa menggunakan bahasa Inggris karna emang di negaranya bahasa inggris sudah menjadi bahasa kedua.. nah disitu masyarakat kita kalah ,, wong ditanya bule cuma jawab "Yes" "No" aja :D .

Jadi mulai sekarang tanya diri sendiri apa yang bisa diandalkan pada diri lu, trus lu mulai serius untuk menjadi seorang yang benar-benar diperhitungkan dalam dunia kerja. Saat ini banyak warga Indonesia yang menjadi Tenaga Kerja di Luar negri tapi kebanyakan menjadi pekerja non skill misalnya jadi Pembantu Rumah tangga di Malaysia, bukan maksud gw memandang rendah pekerja-pekerja sperti mereka karna kenyataannya mereka banyak membantu dalam perekonomian Indonesia, TAPI alangkah baiknya jika Tenaga-tenaga kerja Indonesia bekerja diluar negri sebagai pekerja yang mempunyai Skill dan kemampuan yang dibutuhkan tanpa dipandang sebelah mata oleh negara lain..contohnya menjadi  insinyur perminyakan (petroleum engineer) dan bekerja di sebuah oil company internasional adalah sebuah kebanggan dan tentu saja dengan Pendapatan yang lebih besar pula..
Gw pernah dengar seorang miliarder dari Jepang yang mempunyai Perusahaan di Indonesia mengatakan bahwa 


"Orang Indonesia dari awal dibentuk untuk menjadi seorang penonton bukan menjadi seorang pelaku, itulah sebabnya mereka kalah bersaing dengan negara lain dan jika mereka tidak merubahnya maka mereka akan tetap menjadi seorang penonton dinegri mereka sendiri"

... NAH kalian sebagai Pemuda-Pemudi Indonesia kagak malu dengar komentar seperti itu? jujur saat pertama kali gw dengar kok rasanya panas banget kuping gw :D.

Semuanya sekarang ada ditangan kalian masing-masing untuk menempati posisi apa dalam masyarakat ekonomi kedepannya.. Ingat tahun demi tahun pengangguran bukan makin dikit malahan makin numpuk kayak sampah,, sekarang gw lihat mereka yang mempunyai gelar sarjana udah banyak jadi penganggur dan banting haluan mencari pekerjaan yang sama skali bertolak belakang dengan ilmu yang mereka pelajari selama ini, udah banyak sarjana jadi tukang bangunan atau jadi penjual di pasar.. itu smua karna mereka tidak punya "sesuatu" yang membedakan mereka dari orang lain. Jangan mau menjadi orang yang hanya mengikuti arus kalian harus bisa jadi orang yang berbeda dari yang lain tentu saja dalam hal  yang positif.